Program 35000 MW
adalah proyek pemerintah untuk membangun pembangkit listrik mencapai 35000
Megawatt hingga 2019. Program 35 ribu MW ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
listrik masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal ini tentu akan
berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, yang
sebelumnya kekurangan suplai listrik.
Berikut beberapa dampak yang terjadi adalah sebagai berikut:
-
Dampak Sosial
Untuk menyelesaikan
masalah lahan pengadaan tanah bagi Pembangunan, pemerintah memang telah
menerbitkan sejumlah aturan, yaitu Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 dan Perpres
Nomor 4 Tahun 2016. Kedua aturan ini membuat PLN bisa membeli tanah dengan
harga pasar, bukan lagi NJOP.
-
Dampak Ekonomi
Seiring dengan
pertumbuhan ekonomi, permintaan terhadap listrik dipastikan akan meningkat,
terutama dari sektor industri. Bahkan, peretumbuhan masyarakat kelas menengah
juga akan berdampak terhadap peningkatan konsumsi listrik.
Melalui megaproyek
itu, efek pengganda juga diyakini sangat besar, yaitu investasi yang tidak
kecil sehingga diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian dan penyerapan
tenaga kerja serta kegiatan manufaktur terutama teknologi dan perangkat
pembangkit.
-
Dampak Lingkungan
Bagi Lingkungan, Pembangkit listrik program 35.000 MW yang
telah beroperasi sebesar 743 MW, terdiri dari 37 proyek dan tersebar mulai dari
Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua. Sebanyak 30
proyek pembangkit menggunakan energi bersih, mulai dari gas bumi, surya, air
hingga biogas. Hanya 7 proyek saja yang menggunakan diesel.
Sementara pembangkit listrik lainnya telah menggunakan energi bersih dan ramah lingkungan. Pembangkit listrik di Gorontalo contohnya, Gorontalo Peaker, dengan kapasitas 100 MW menggunakan bahan bakar gas bumi. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Gorontalo dengan kapasitas 2 MW juga telah beroperasi di sana.
Sementara pembangkit listrik lainnya telah menggunakan energi bersih dan ramah lingkungan. Pembangkit listrik di Gorontalo contohnya, Gorontalo Peaker, dengan kapasitas 100 MW menggunakan bahan bakar gas bumi. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Gorontalo dengan kapasitas 2 MW juga telah beroperasi di sana.
Sumber :
- https://finance.detik.com/energi/3493818/37-pembangkit-listrik-di-program-35000-mw-telah-beroperasi
- http://industri.bisnis.com/read/20171023/44/701967/3-tahun-jokowi-ini-realisasi-proyek-pembangkit-listrik-35.000-mw
- http://manajemenproyekindonesia.com/?p=3634